15 Januari 2013
ENDE, FBC-Ribuan massa yang tergabung dalam Forum Tolak Tambang Kabupaten Ende melakukan aksi demonstrasi damai di depan kantor Bupati Ende jalan Eltari Ende, Senin (14/01/2013). Aksi ini meminta Bupati Ende, Don Bosco M.Wangge untuk segera membatalkan sejumlah ijin pertambangan, dan menuntut kebijakan pro rakyat tanpa pertambangan. Massa juga meminta agar bupati Ende dapat menemui massa untuk berdialog.
Massa yang datang ke kantor Bupati terdiri dari berbagai elemen diantaranya, umat dari 25 paroki sekevikepan Ende, PMKRI Cabang Ende, Mahasiwa STIPAR Ende, dan berbagai warga simpatisan tolak tambang. Ikut dalam aksi tersebut para rohaniwan, dan para pastor paroki.
Sesasaat setelah aksi berjalan, Bupati Ende menemui massa. Kepada massa, Bupati mengatakan tetap mempertahankan pertambangan sejauh tidak menyalahi aturan. “Sejauh tidak menyalahi aturan dan undang-undang proses pertambangan tetap berjalan, kita berjalan diatas aturan,” tegas Don Wangge. Bupati pun kemudian meninggalkan massa dan kembali kantor.
Massa yang terus melakukan aksi, menilai belum ada sikap tegas dari Bupati untuk menerima tuntutan rakyat. Sekitar 2 jam lebih massa melakukan aksi, utusan massa diberikan kesempatan untuk dialog dengan Bupati di ruang kerja Bupati.
Dialog berlangsung sekitar 30 menit. Sementara massa yang menati di luar kantor melakukan tarian gawi /tandak. Sebagian duduk di rerumputan sambil menuggu hasil dialog dengan Bupati.
Usai dialog, para utusan yang terdiri dari para pastor yang mengenakan jubah putih dan beberapa utusan anggota PMKRI, anggota JPIC kemudian menemui massa. Hasil keputusan dialog disampaikan oleh Rm. Vikep Ende, Rm. Adolvus Keo, Pr.
Kepada massa yang meanti, Romo Vikep mengatakan bahwa segala aktivitas pertambangan untuk sementara diberhentikan. Mendengar penyampaian tersebut, massa bertepuk tangan dan bersorak ria.
Dalam kesempatan itu pula, Romo Vikep menyampaikan terimakasih kepada massa yang melakukan aksi damai tanpa ada aksi brutal atau kekerasan. “Semua berjalan damai dan aman. Terima kasih untuk pihak keamanan Polres dan Danramil. Massa-rakyat untuk perjuangan menolak tambang adalah perjuangan untuk menyelamatkan bumi Flores,” ungkap Romo Vikep.
Seluruh rangkaian demonstasi ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Romo Adolf. Massa kemudian meninggalkan kantor bupati dengan terlebih dahulu membersihkan sisa-sia kotoran yang berserakan di kantor bupati . Sekitar pukul 16.00 semua massa dengan menggunakan kendaraan kembali ke rumah masing-masing. (NDO)
Berkomentar
15 Januari 2013
ENDE, FBC-Ribuan massa yang tergabung dalam Forum Tolak Tambang Kabupaten Ende melakukan aksi demonstrasi damai di depan kantor Bupati Ende jalan Eltari Ende, Senin (14/01/2013). Aksi ini meminta Bupati Ende, Don Bosco M.Wangge untuk segera membatalkan sejumlah ijin pertambangan, dan menuntut kebijakan pro rakyat tanpa pertambangan. Massa juga meminta agar bupati Ende dapat menemui massa untuk berdialog.
Massa yang datang ke kantor Bupati terdiri dari berbagai elemen diantaranya, umat dari 25 paroki sekevikepan Ende, PMKRI Cabang Ende, Mahasiwa STIPAR Ende, dan berbagai warga simpatisan tolak tambang. Ikut dalam aksi tersebut para rohaniwan, dan para pastor paroki.
Sesasaat setelah aksi berjalan, Bupati Ende menemui massa. Kepada massa, Bupati mengatakan tetap mempertahankan pertambangan sejauh tidak menyalahi aturan. “Sejauh tidak menyalahi aturan dan undang-undang proses pertambangan tetap berjalan, kita berjalan diatas aturan,” tegas Don Wangge. Bupati pun kemudian meninggalkan massa dan kembali kantor.
Massa yang terus melakukan aksi, menilai belum ada sikap tegas dari Bupati untuk menerima tuntutan rakyat. Sekitar 2 jam lebih massa melakukan aksi, utusan massa diberikan kesempatan untuk dialog dengan Bupati di ruang kerja Bupati.
Dialog berlangsung sekitar 30 menit. Sementara massa yang menati di luar kantor melakukan tarian gawi /tandak. Sebagian duduk di rerumputan sambil menuggu hasil dialog dengan Bupati.
Usai dialog, para utusan yang terdiri dari para pastor yang mengenakan jubah putih dan beberapa utusan anggota PMKRI, anggota JPIC kemudian menemui massa. Hasil keputusan dialog disampaikan oleh Rm. Vikep Ende, Rm. Adolvus Keo, Pr.
Kepada massa yang meanti, Romo Vikep mengatakan bahwa segala aktivitas pertambangan untuk sementara diberhentikan. Mendengar penyampaian tersebut, massa bertepuk tangan dan bersorak ria.
Dalam kesempatan itu pula, Romo Vikep menyampaikan terimakasih kepada massa yang melakukan aksi damai tanpa ada aksi brutal atau kekerasan. “Semua berjalan damai dan aman. Terima kasih untuk pihak keamanan Polres dan Danramil. Massa-rakyat untuk perjuangan menolak tambang adalah perjuangan untuk menyelamatkan bumi Flores,” ungkap Romo Vikep.
Seluruh rangkaian demonstasi ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Romo Adolf. Massa kemudian meninggalkan kantor bupati dengan terlebih dahulu membersihkan sisa-sia kotoran yang berserakan di kantor bupati . Sekitar pukul 16.00 semua massa dengan menggunakan kendaraan kembali ke rumah masing-masing. (NDO)