Perusahaan Umum Bulog Divisi Regional Jawa Timur mengirimkan beras sebanyak 447 ribu ton ke Provinsi Papua dan 5 Provinsi lainnya untuk tahun 2015. Hal itu disampaikan oleh Kepala Bulog Divisi Regional Jawa Timur Dindin S. Pengiriman beras ke sejumlah provinsi ini, menurutnya sebagai agenda tahunan. Terutama, daerah-daerah yang masuk kategori daerah minus areal pertanian.
Terutama, daerah-daerah yang masuk kategori daerah minus areal pertanian. Permintaan beras dari luar provinsi, tetap kita layani,” ujarnya pada Tempo saat acara Panen Raya di Desa Gedongarum, Kecamatan Kanor, Bojonegoro, Rabu 21 Januari 2015.
Enam provinsi yang meminta pengiriman beras, yaitu Provinsi Papua, Nusa Tenggara Timur, Riau, Jambi, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Barat. Jumlah yang dikirim untuk tahun 2015 ini sebanyak 447 ribu ton. Jumlah ini hampir sama dengan pengiriman tahun 2014 dan 2013. Sedangkan untuk pengiriman tahun 2012, cenderung turun akibat kegagalan panen di pelbagai tempat.
Dindin menegaskan, pengiriman beras sebesar 447 ribu ton, tidak mengurangi stok beras di Jawa Timur. Sebab, untuk stok beras tahun 2015 di Jawa Timur masih aman hingga sembilan bulan mendatang. Apalagi, ada beberapa daerah dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur menunjukkan tren positif untuk produksi beras. Contohnya, seperti di Kabupaten Bojonegoro, Tuban dan Lamongan. “Enggak perlu khawatir dengan stok beras,” tandasnya.
(Arkilaus Baho)
Berkomentar
Perusahaan Umum Bulog Divisi Regional Jawa Timur mengirimkan beras sebanyak 447 ribu ton ke Provinsi Papua dan 5 Provinsi lainnya untuk tahun 2015. Hal itu disampaikan oleh Kepala Bulog Divisi Regional Jawa Timur Dindin S. Pengiriman beras ke sejumlah provinsi ini, menurutnya sebagai agenda tahunan. Terutama, daerah-daerah yang masuk kategori daerah minus areal pertanian.
Terutama, daerah-daerah yang masuk kategori daerah minus areal pertanian. Permintaan beras dari luar provinsi, tetap kita layani,” ujarnya pada Tempo saat acara Panen Raya di Desa Gedongarum, Kecamatan Kanor, Bojonegoro, Rabu 21 Januari 2015.
Enam provinsi yang meminta pengiriman beras, yaitu Provinsi Papua, Nusa Tenggara Timur, Riau, Jambi, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Barat. Jumlah yang dikirim untuk tahun 2015 ini sebanyak 447 ribu ton. Jumlah ini hampir sama dengan pengiriman tahun 2014 dan 2013. Sedangkan untuk pengiriman tahun 2012, cenderung turun akibat kegagalan panen di pelbagai tempat.
Dindin menegaskan, pengiriman beras sebesar 447 ribu ton, tidak mengurangi stok beras di Jawa Timur. Sebab, untuk stok beras tahun 2015 di Jawa Timur masih aman hingga sembilan bulan mendatang. Apalagi, ada beberapa daerah dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur menunjukkan tren positif untuk produksi beras. Contohnya, seperti di Kabupaten Bojonegoro, Tuban dan Lamongan. “Enggak perlu khawatir dengan stok beras,” tandasnya.
(Arkilaus Baho)