Kelompok tani Desa Rarawan, Kecamatan Gunung Timang, Kabupaten Batara berharap lahan kemitraan dari PT Antang Ganda Utama (AGU). Ketua Kelompok Tani Bunga Padi (KTBP), Lukas meminta kepada Pemkab Batara, untuk memfasilitasi kelompok tani Desa Rarawa, Kecamatan Gunung Timang dengan PT Antang Ganda Utama (AGU).
Lahan kemitraan kebun kelapa sawit yang diminta kelompok tani ini seluas 600 hektare. Saat ini hanya direalisasi sebanyak 154 hektare atau 77 kapling.
“Kami minta pemerintah daerah memfasilitasi masalah ini, sebab harusnya dari luas areal yang ditanam oleh PT AGU, sebanyak 600 hektarnya untuk kemitraan dengan KTBP,” ujar Lukas, kemarin.
Dia menilai, lahan kemitraan dari PT AGU yang seluas 154 hektare tersebut terlalu kecil. “154 hektar lahan tersebut tidak dapat mengakomodir jumlah keseluruhan dari jumlah anggota KTBP sebanyak 267 anggota,” tukasnya.
Selain itu dia menuntut agar PT AGU juga melakukan perawatan terhadap kebun sawit kemitraan yang seluas 154 hektare dengan KTBP. Sebab dalam SPK tertuang kebun inti dan kemitraan dibangun bersama-sama.
Manager PT AGU Elenggowan kepada Kalteng Pos, Selasa (7/7) menjelaskan, persoalan belum ditanamnya kelapa sawit di Desa Rerawa itu, karena belum ada izin pembukaan lahan dari pemerintah daerah.
“Pada prinsip PT AGU mau tanam bibit kelapa sawit di lahan kemitraan, hanya saja persoalannya, karena masalah RTRWP dan RTWK yang belum selesai, sehingga belum ada izin pinjam pakai kawasan hutan (IPPKH),” jelas Lenggo panggilan akrabnya.
Bila persoalan itu selesai dan bisa mengajukan IPPKH, maka PT AGU siap menanam di lahan kemitraan, dan itu semua lahan kemitraan tidak dapat ditanami karena masalah tersebut.
“Kami siap tanam, karena bibit kami juga banyak, jadi tidak ada masalah. Hanya saja yang dikwatirkan adalah berbenturan dengan hukum. Karena tidak ada izin pembukaan lahan serta pelepasan kawasan hutan itu tadi,” pungkasnya singkat. (her)
http://www.kaltengpos.web.id/berita/detail/21599/kelompok-tani-harapkan-lahan-kemitraan.html
Berkomentar
Kelompok tani Desa Rarawan, Kecamatan Gunung Timang, Kabupaten Batara berharap lahan kemitraan dari PT Antang Ganda Utama (AGU). Ketua Kelompok Tani Bunga Padi (KTBP), Lukas meminta kepada Pemkab Batara, untuk memfasilitasi kelompok tani Desa Rarawa, Kecamatan Gunung Timang dengan PT Antang Ganda Utama (AGU).
Lahan kemitraan kebun kelapa sawit yang diminta kelompok tani ini seluas 600 hektare. Saat ini hanya direalisasi sebanyak 154 hektare atau 77 kapling.
“Kami minta pemerintah daerah memfasilitasi masalah ini, sebab harusnya dari luas areal yang ditanam oleh PT AGU, sebanyak 600 hektarnya untuk kemitraan dengan KTBP,” ujar Lukas, kemarin.
Dia menilai, lahan kemitraan dari PT AGU yang seluas 154 hektare tersebut terlalu kecil. “154 hektar lahan tersebut tidak dapat mengakomodir jumlah keseluruhan dari jumlah anggota KTBP sebanyak 267 anggota,” tukasnya.
Selain itu dia menuntut agar PT AGU juga melakukan perawatan terhadap kebun sawit kemitraan yang seluas 154 hektare dengan KTBP. Sebab dalam SPK tertuang kebun inti dan kemitraan dibangun bersama-sama.
Manager PT AGU Elenggowan kepada Kalteng Pos, Selasa (7/7) menjelaskan, persoalan belum ditanamnya kelapa sawit di Desa Rerawa itu, karena belum ada izin pembukaan lahan dari pemerintah daerah.
“Pada prinsip PT AGU mau tanam bibit kelapa sawit di lahan kemitraan, hanya saja persoalannya, karena masalah RTRWP dan RTWK yang belum selesai, sehingga belum ada izin pinjam pakai kawasan hutan (IPPKH),” jelas Lenggo panggilan akrabnya.
Bila persoalan itu selesai dan bisa mengajukan IPPKH, maka PT AGU siap menanam di lahan kemitraan, dan itu semua lahan kemitraan tidak dapat ditanami karena masalah tersebut.
“Kami siap tanam, karena bibit kami juga banyak, jadi tidak ada masalah. Hanya saja yang dikwatirkan adalah berbenturan dengan hukum. Karena tidak ada izin pembukaan lahan serta pelepasan kawasan hutan itu tadi,” pungkasnya singkat. (her)
http://www.kaltengpos.web.id/berita/detail/21599/kelompok-tani-harapkan-lahan-kemitraan.html