Masyarakat Adat Yerisiam Gua di Nabire Papua terus berjuang mendapatkan hak leluhur mereka dari kerakusan penguasa modal perkebunan sawit yang bercengram disini. Alih fungsi lahan yang menjadi trend para pemodal di Tanah Papua, khususnya orang Yerisiam Gua, tidak mendapat pengakuan dari para pemilik hak ulayat yang tersebar pada 4 sub suku pada Suku Besar Yerisiam Gua.
Aset berupa hutan, dusun dan Tanah yang dimiliki suku Yerisiam, oleh pemerintah dan perusahaan dijadikan komoditi ekonomis. Dampaknya, masyarakat sering mengalami teror, diskriminasi bahkan kehilangan kendali dan proteksi atas aset, kehilangan mata pencaharian karena tanah mereka yang tak lain adalah aset sudah dikapling oleh pemodal asing yang berkolaborasi dengan perusahaan lokal.
Selengkapnya Unduh: Siaran Pers Yerisiam 23 November 2015
Berkomentar
Masyarakat Adat Yerisiam Gua di Nabire Papua terus berjuang mendapatkan hak leluhur mereka dari kerakusan penguasa modal perkebunan sawit yang bercengram disini. Alih fungsi lahan yang menjadi trend para pemodal di Tanah Papua, khususnya orang Yerisiam Gua, tidak mendapat pengakuan dari para pemilik hak ulayat yang tersebar pada 4 sub suku pada Suku Besar Yerisiam Gua.
Aset berupa hutan, dusun dan Tanah yang dimiliki suku Yerisiam, oleh pemerintah dan perusahaan dijadikan komoditi ekonomis. Dampaknya, masyarakat sering mengalami teror, diskriminasi bahkan kehilangan kendali dan proteksi atas aset, kehilangan mata pencaharian karena tanah mereka yang tak lain adalah aset sudah dikapling oleh pemodal asing yang berkolaborasi dengan perusahaan lokal.
Selengkapnya Unduh: Siaran Pers Yerisiam 23 November 2015