Organisasi ELSHAM Papua mengirimkan Surat Terbuka kepada Presiden RI, Ir. Joko Widodo (15 November 2021). Surat Terbuka tersebut memuat keprihatinan terhadap situasi sosial yang terjadi di Tanah Papua.
Konflik bersenjata antara TPN PB dan TNI POLRI belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir, ELSHAM Papua mencatat kehadiran pasukan non organik ke Papua dan Papua Barat telah mengakibatkan begitu banyak korban dipihak masyarakat sipil dan juga anggota TNI – POLRI serta korban dipihak TPN PB. Setiap kali terjadi konflik bersenjata maka yang pertama menjadi korban adalah ibu-ibu dan anak-anak, serta orang tua lanjut usia. Mereka mengungsi dan menderita.
Apa yang sedang terjadi, lagi-lagi menunjukkan bahwa negara lalai melindungi warganya. Seharusnya hal ini merupakan tanggung jawab Negara untuk melindungi warganya sebagaimana yang termuat dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu negara berkewajiban melindungi seluruh tumpah darah Indonesia.
Melalui Surat Terbuka kepada Presiden RI Joko Widodo, ELSHAM menyampaikan dan meminta kepada pemerintah agar menarik seluruh pasukan non organik, serta meminta pasukan TNI-POLRI dan TPN PB untuk menahan diri, serta meminta kedua bela pihak agar lebih mengutamakan penghormatan terhadap kemanusiaan.
Demikian pula atas dugaan keterlibatan aparat dalam bisnis keamanan, disampaikan agar aparat janganlah dijadikan kaki tangan Penguasa dan Pengusaha di Republik ini, hanya karena kepentingan politik dan ekonomi bagi segelintir orang di negara ini, tetapi jadilah pengayom rakyat dan penegak hukum yang baik.
Surat Terbuka ELSHAM Papua yang didukung 24 Organisasi Masyarakat Sipil yang bekerja untuk HAM, Keadilan dan Lingkungan, menyampaikan bahwa berbagai tuduhan dan pelabelan yang diberikan oleh Pemerintah dan TNI POLRI serta pihak manapun, tidak akan menyurutkan perjuangan kami untuk terus menyuarakan tentang keadilan, kebenaran dan Hak Asasi Manusia di Papua dan Indonesia.
Selengkapnya baca: Surat Terbuka buat Presiden RI Joko Widodo, 15 Nov 2021
Ank, Nov. 2021