Tanah Papua menjadi salah satu sasaran program pangan nasional yang disebut Food Estate, yakni program usaha pangan yang terintegrasi mencakup usaha tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan dan perikanan, maupun usaha industri pada sebuah Kawasan dalam skala luas.
Pemerintah telah merencanakan lahan program Food Estate (FE) di Papua terletak di Kabupaten Merauke, Kabupaten Mappi, Kabupaten Boven Digoel dan Kabupaten Yahukimo, dengan total luas 2.684,680,68 hektar.
Konversi kawasan hutan untuk lahan proyek FE Papua dalam skala luas ratusan ribu hingga lebih dari 1 (satu) juta hektar dikhawatirkan akan mengancam kehilangan hutan dan kerusakan hutan dalam skala luas. Disisi lain, proyek FE Papua diduga melindungi kepentingan ekspansi usaha investor. Lihat: FE Papua Mengancam Penggundulan Hutan Skala Masif
Diperkirakan lokasi FE Papua berada di Kawasan Hutan Lindung seluas 243.379,46 hektar, ini mengancam kehilangan dan kerusakan kawasan hutan yang mempunyai fungsi-fungsi ekologi, mencegah banjir, mengendalikan erosi dan memelihara kesuburan tanah.
Proyek pengembangan usaha pangan ini akan mengurangi luas kawasan hutan Papua sekitar 9,1 % dan berkurang menjadi sebesar 26.894.141,32 hektar, sehingga luas kawasan hutan menjadi 81,19 %.
Kebijakan dan proyek Food Estate di Papua mengabaikan komitmen dan kebijakan pemerintah daerah dan masyarakat Papua tentang Visi 2100 dan mempertahankan kawasan hutan seluas 90 % dari seluruh wilayah Papua, bertentangan dengan pola ruang dan strategi pembangunan berkelanjutan Papua. Lihat: FE Papua Abai Komitmen Pembangunan Berkelanjutan
Publik mengkritisi dan menolak proyek FE Papua. Pembangunan yang tidak berpihak kepada masyarakat adat dan merusak lingkungan.
Ank, Nov 2021